WhatsApp Meluncurkan "Saluran", Fitur Baru yang Memungkinkan Siaran Informasi Secara Massal
WhatsApp Membawa Komunikasi Massal ke Tingkat Berikutnya dengan Peluncuran Fitur “Saluran”
[JAKARTA, INDONESIA, 16 September 2023] — WhatsApp, aplikasi pengiriman pesan instan terpopuler di dunia, baru-baru ini meluncurkan fitur terbarunya yang disebut "Saluran" (Channel), memberikan platform bagi pengguna, organisasi, dan individu untuk berbagi informasi dengan audiens yang luas melalui pesan siaran.
Dilansir dari dua sumber berita terkemuka, fitur ini awalnya diperkenalkan pada pengguna di Kolombia dan Singapura dan kemudian diperluas ke tujuh negara lainnya, sebelum akhirnya dirilis secara global. Fitur ini dirancang untuk memfasilitasi komunikasi satu arah, di mana pembuat saluran dapat memposting pembaruan dan informasi, sementara pengikut saluran hanya bisa memberikan reaksi berupa emoji dan tidak dapat memberikan komentar pada postingan.
Esther Samboh, Manajer Kebijakan Publik WhatsApp Indonesia, menjelaskan bahwa "Saluran" adalah fitur berbasis persetujuan dan opsional, di mana pengguna memiliki kebebasan untuk memilih saluran mana yang ingin diikuti. Meskipun tidak mendukung enkripsi end-to-end, fitur ini dilindungi oleh “Channel Guidelines” yang bertujuan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna.
Fitur dan Fungsionalitas Saluran:
Siaran Pesan: Individu dan organisasi dapat membagikan pembaruan dan berita kepada pengikut tanpa memungkinkan interaksi dua arah dalam bentuk komentar.
Reaksi Emoji: Meskipun pengikut tidak dapat berkomentar, mereka dapat memberikan feedback melalui emoji.
Privasi: Meskipun informasi pribadi pengguna terlindungi, fitur ini tidak menawarkan enkripsi end-to-end.
Keamanan Konten: WhatsApp berkomitmen untuk secara proaktif memantau konten yang melanggar “Channel Guidelines” mereka.
Meskipun “Saluran” WhatsApp memberikan potensi yang besar sebagai platform informasi dan komunikasi, keterbatasan seperti kurangnya enkripsi end-to-end dan interaktivitas yang terbatas membawa beberapa pertanyaan mengenai keamanan data dan pengalaman pengguna. Masyarakat diharapkan untuk memanfaatkan fitur ini dengan bijaksana, memastikan untuk mengonfirmasi keakuratan informasi yang diterima melalui saluran ini dan melaporkan konten yang mencurigakan atau melanggar ketentuan penggunaan.
Ini menjadi langkah penting bagi WhatsApp dalam menyediakan platform komunikasi yang lebih luas, membantu organisasi dan individu untuk tetap terhubung dengan audiens mereka di masa pandemi dan era digital yang terus berkembang.(MA)
"Optimalisasi Proses dari Input ke Output: Peran Manajemen Operasional dalam Menyempurnakan Jasa Saluran WhatsApp"
Manajemen operasional berkaitan dengan pengelolaan proses yang mengubah input (dalam bentuk materi, tenaga kerja, dan energi) menjadi output (dalam bentuk barang dan/atau jasa). Implementasi manajemen operasional pada jasa saluran WhatsApp dapat mencakup aspek-aspek seperti:
1. Desain Produk dan Layanan:
Desain Saluran: Penentuan fungsi, fitur, dan antarmuka pengguna dari saluran untuk memaksimalkan kemudahan penggunaan dan keefektifan dalam menyampaikan informasi.
Konten: Penyediaan konten yang relevan, tepat waktu, dan menarik untuk menarik dan mempertahankan pengikut.
2. Pengelolaan Kualitas:
Pemantauan Konten: Pastikan bahwa konten yang disiarkan melalui saluran sesuai dengan pedoman dan regulasi WhatsApp dan tidak melanggar norma dan etika komunikasi.
Keamanan Data: Melindungi data pengguna dan konten dari akses atau pelanggaran yang tidak sah.
3. Pengelolaan Kapasitas dan Produktivitas:
Skalabilitas: Menangani pertumbuhan pengguna dan data untuk memastikan bahwa sistem mampu menangani beban kerja yang meningkat tanpa mengalami penurunan kinerja.
Optimalisasi Sumber Daya: Memastikan bahwa sumber daya (seperti bandwidth, penyimpanan data, dll.) digunakan dengan efisien untuk mendukung operasional saluran.
4. Rantai Pasokan dan Logistik:
Distribusi Konten: Memastikan bahwa konten disiarkan kepada pengikut dengan tepat waktu dan tanpa gangguan.
Integrasi dengan Pihak Ketiga: Memungkinkan kolaborasi dengan pihak ketiga (seperti pembuat konten, pengiklan, dll.) untuk menyediakan konten yang bernilai lebih.
5. Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM):
Feedback dan Interaksi: Memahami dan merespons kebutuhan, preferensi, dan masukan pengguna untuk meningkatkan kualitas layanan.
Dukungan Pelanggan: Memberikan dukungan pelanggan yang efektif untuk menangani pertanyaan, keluhan, atau masalah teknis yang mungkin dihadapi pengguna.
6. Teknologi dan Inovasi:
Pengembangan Fitur: Mengembangkan dan mengimplementasikan fitur baru berdasarkan feedback pengguna dan tren pasar untuk menjaga relevansi dan daya tarik saluran.
Keamanan: Berinvestasi dalam teknologi keamanan untuk melindungi integritas platform dan data pengguna.
7. Kepatuhan dan Manajemen Risiko:
Pemantauan Kepatuhan: Memastikan bahwa saluran dan kontennya mematuhi regulasi lokal dan internasional.
Manajemen Krisis: Mempersiapkan dan mengimplementasikan rencana manajemen krisis untuk menangani potensi masalah atau konflik yang mungkin timbul.
Implementasi manajemen operasional yang efektif dapat membantu WhatsApp dalam menjaga kualitas dan keandalan layanan saluran, meningkatkan pengalaman pengguna, dan mengoptimalkan sumber daya dan kapasitas mereka. Dengan demikian, ini memungkinkan mereka untuk menghadirkan nilai tambah kepada pengguna sambil meminimalkan biaya dan risiko operasional.(MA)
AI Membantu Pebisnis dengan Kemudahan dan Keamanan yang Ditawarkan oleh Start Up AI Besutan Elon Musk
13 Juli 2023- Kabar tentang perilisan start up artificial intelligence (AI) yang dikembangkan oleh Elon Musk, pendiri Tesla dan SpaceX, telah mencuri perhatian industri teknologi. Start up yang diberi nama xAI diklaim jauh lebih aman ketimbang pesaingnya, ChatGPT dari OpenAI. Namun, bukan hanya keamanan yang menjadi daya tarik xAI, tetapi juga kemudahan yang ditawarkan AI bagi pebisnis.
Pemanfaatan kecerdasan buatan dalam dunia bisnis telah mengubah cara pebisnis beroperasi. AI telah membuktikan dirinya sebagai alat yang inovatif dan efisien dalam mempermudah proses bisnis dan meningkatkan produktivitas. Berikut ini adalah beberapa manfaat AI dalam membantu pebisnis:
Analisis Data yang Cepat dan Akurat: AI memungkinkan pebisnis untuk menganalisis data dalam jumlah besar dengan cepat dan akurat. Dengan kemampuan mempelajari pola dan tren dari data yang kompleks, AI dapat memberikan wawasan yang berharga bagi pebisnis dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan strategis.
Automasi Tugas Rutin: Dengan memanfaatkan AI, pebisnis dapat mengotomatiskan tugas-tugas rutin seperti pemrosesan data, penjadwalan, dan pengelolaan inventaris. Hal ini menghemat waktu dan upaya, sehingga pebisnis dapat fokus pada tugas yang lebih penting dan strategis.
Layanan Pelanggan Otomatis: AI memungkinkan pebisnis untuk menyediakan layanan pelanggan otomatis melalui chatbot. Chatbot dapat merespons pertanyaan umum pelanggan dengan cepat dan efisien, memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan dan mengurangi beban pekerjaan tim layanan pelanggan.
Prediksi dan Peramalan: Dengan memanfaatkan kemampuan prediksi AI, pebisnis dapat melakukan peramalan permintaan pasar, tren konsumen, dan kinerja bisnis di masa depan. Informasi ini membantu pebisnis dalam perencanaan strategis, pengembangan produk, dan pengambilan keputusan yang lebih cerdas.
Peningkatan Efisiensi Operasional: AI dapat meningkatkan efisiensi operasional dengan mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan dan mengoptimalkan proses bisnis. Dengan memanfaatkan AI dalam manajemen rantai pasokan, pengelolaan inventaris, dan perencanaan produksi, pebisnis dapat mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas serta kecepatan operasional.
Dalam menghadapi kompetisi di pasar yang semakin ketat, pebisnis harus terus beradaptasi dengan teknologi AI untuk tetap relevan dan berkembang. Start up AI xAI besutan Elon Musk memberikan harapan baru bagi pebisnis dengan menggabungkan kemudahan dan keamanan dalam satu solusi AI yang inovatif. Diharapkan perkembangan ini akan membuka pintu bagi era baru di dunia bisnis yang lebih efisien dan cerdas berkat kecerdasan buatan. (MA)
Start Up AI xAI Buatan Elon Musk Diluncurkan, Diklaim Lebih Aman dari Pesaingnya ChatGPT
Aksara Global Akademia-Pebisnis miliarder terkenal Elon Musk mengumumkan peluncuran start-up kecerdasan buatan (AI) baru bernama xAI, yang direncanakan akan diluncurkan dalam sesi obrolan langsung di Twitter Spaces pada Jumat, 14 Juli 2023.
Musk enggan mengungkapkan detail lebih lanjut mengenai peluncuran start-up AI barunya ini. Namun, menurut informasi yang beredar, peluncuran xAI ini dianggap sebagai upaya Musk untuk menyaingi kepopuleran OpenAI, perusahaan pengembang kecerdasan buatan yang mendapat perhatian global setelah meluncurkan layanan ChatGPT. Sebelum pengumuman ini, Financial Times sempat melihat Musk memperoleh ribuan prosesor GPU dari Nvidia pada bulan April. Tak lama kemudian, Musk mengungkap rencananya untuk menciptakan aplikasi AI baru yang disebut TruthGPT. Hal ini membuat publik berspekulasi bahwa Musk sedang menjajaki ide untuk mendirikan perusahaan pengembang AI guna bersaing dengan layanan ChatGPT dari OpenAI.
Musk tidak sendirian dalam peluncuran xAI. Ia akan bekerja sama dengan beberapa alumni AI ternama dari perusahaan DeepMind, OpenAI, Google Research, Microsoft Research, Twitter, dan Tesla. "Mencoba memahami sifat sebenarnya alam semesta sebenarnya adalah hal terbaik yang bisa saya dapatkan dari perspektif keamanan AI," kata Musk.
Keterlibatan Musk dalam Industri AI Elon Musk telah lama terlibat dalam dunia kecerdasan buatan (AI). Ia bahkan menjadi salah satu pendiri OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT.
Pada awalnya, Musk dan rekan-rekannya mendirikan OpenAI sebagai lembaga riset terbuka yang bekerja sama dengan siapa pun. Selain itu, semua hasil penelitian dapat diakses secara gratis oleh siapa pun tanpa biaya apapun.
Namun, setelah menjadi bagian dari OpenAI selama hanya tiga tahun, Musk secara resmi mengundurkan diri dari dewan perusahaan pada tahun 2018. Menurut informasi yang beredar, pengunduran diri Musk dari OpenAI dilakukan untuk menghindari konflik kepentingan dengan Tesla, yang saat itu sedang merencanakan pengembangan mobil otonom.(MA)
Sumber:
Dikutip dari Tribunnews.com Reporter, Namira Yunia Lestanti, CALIFORNIA.
https://m.tribunnews.com/techno/2023/07/13/start-up-ai-besutan-elon-musk-rilis-diklaim-jauh-lebih-aman-ketimbang-pesaingnya-chatgpt
Review Artikel:
"Kepemimpinan Strategis dalam Menyongsong Indonesia Emas di Era Transformasi Digital Pendidikan"
Oleh: Mia Aksara
Artikel "Kepemimpinan Strategis dalam Menyongsong Indonesia Emas di Era Transformasi Digital Pendidikan" ditulis oleh Mayjen TNI Dr. Budi Pramono, S.I.P., M.M., (GSC)., CIQaR., CIQnR.,MOS., MCE., CIMMR. No. Peserta PROGRAM PENDIDIKAN SINGKAT ANGKATAN (PPSA) XXIV, LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, TAHUN 2023. Artikel ini merupakan sebuah tulisan yang membahas peran penting kepemimpinan strategis dalam menghadapi era transformasi digital dalam pendidikan demi mencapai visi Indonesia Emas 2045. Pembahasan dilakukan dengan cukup lengkap, menguraikan tantangan dan strategi yang relevan untuk mencapai tujuan tersebut.
Kelebihan:
Visi yang Jelas: Artikel ini memiliki visi yang jelas yaitu mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045 melalui transformasi digital dalam pendidikan. Hal ini memberikan arah yang kuat dan ambisius dalam menghadapi perubahan zaman.
Penekanan pada Kepemimpinan Strategis: Artikel dengan tepat menyoroti pentingnya kepemimpinan strategis dalam menghadapi tantangan era digital. Mengidentifikasi peran pemimpin dalam mengarahkan dan mengelola transformasi pendidikan untuk mencapai visi Indonesia Emas.
Penyajian Data dan Fakta: Artikel ini menyajikan data dan fakta terkini dari sumber yang kredibel, seperti statistik Badan Pusat Statistik dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Penggunaan data ini memperkuat argumen dan menggambarkan kondisi pendidikan yang aktual.
Strategi yang Komprehensif: Artikel ini menyajikan sejumlah strategi yang komprehensif dalam mewujudkan kepemimpinan strategis dalam pendidikan di era transformasi digital. Strategi tersebut mencakup pengembangan keterampilan digital bagi guru dan siswa, pengembangan kurikulum yang relevan, kolaborasi antara sekolah, industri, dan pemerintah, serta mendorong inovasi dalam pembelajaran dan evaluasi.
Relevansi dengan Konteks Indonesia: Artikel ini sangat relevan dengan konteks Indonesia karena mencerminkan tantangan dan potensi pembangunan pendidikan di negara ini. Visi Indonesia Emas 2045 menjadi pandangan yang mengilhami dalam meningkatkan kualitas pendidikan di era digital.
Kekurangan:
Rujukan Terbatas: Artikel ini dapat diperkuat dengan lebih banyak rujukan ke literatur akademis dan penelitian terkini yang relevan dengan topik yang dibahas. Hal ini akan meningkatkan keabsahan dan kredibilitas argumen yang disampaikan.
Keterbatasan Analisis: Beberapa bagian dalam artikel ini cenderung bersifat deskriptif dan kurang mendalam dalam menganalisis dampak dan implikasi dari strategi-strategi yang diusulkan. Analisis lebih mendalam akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang potensi keberhasilan dan hambatan implementasi.
Kesimpulan: Secara keseluruhan, artikel ini memberikan wawasan yang berharga tentang pentingnya kepemimpinan strategis dalam menghadapi era transformasi digital dalam pendidikan di Indonesia. Visi Indonesia Emas 2045 memberikan panduan yang kuat dalam mengarahkan pendidikan menuju masa depan yang lebih baik. Strategi-strategi yang diusulkan menawarkan pandangan yang komprehensif dan dapat dijadikan pijakan dalam upaya mencapai tujuan nasional tersebut. Meskipun demikian, penambahan rujukan akademis dan analisis lebih mendalam akan meningkatkan kualitas artikel ini.(MA)