"Kepemimpinan Strategis Perempuan: Strategi Kepemimpinan Perempuan Berlandaskan Nilai-Nilai Budaya Lokal". Buku ini mengangkat tema kepemimpinan perempuan dengan pendekatan yang memadukan kearifan budaya lokal, serta menggali relevansinya dalam konteks kepemimpinan strategis di era modern. Buku ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana nilai-nilai tradisional, terutama yang terkandung dalam budaya Indonesia, dapat menjadi dasar yang kuat dalam membentuk kepemimpinan perempuan yang efektif, berdaya, dan berintegritas.

Di dalamnya, penulis memulai dengan mendefinisikan konsep kepemimpinan strategis dan karakteristik kepemimpinan perempuan yang khas. Buku ini juga menyoroti tantangan dan peluang yang dihadapi oleh perempuan pemimpin di Indonesia, serta bagaimana mereka dapat memanfaatkan nilai-nilai budaya lokal sebagai alat untuk memperkuat kepemimpinan mereka.

Salah satu bagian penting dalam buku ini adalah pembahasan tentang ajaran Ki Hajar Dewantara, seorang tokoh pendidikan yang menginspirasi. Filosofi "Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani" dijelaskan dan dikaitkan dengan bagaimana perempuan dapat mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kepemimpinan mereka, terutama dalam konteks pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.

Buku ini juga menyoroti tokoh perempuan bersejarah, Dewi Sartika, sebagai contoh teladan kepemimpinan perempuan dalam budaya Sunda. Nilai-nilai kepemimpinan yang diwariskan oleh Dewi Sartika tidak hanya relevan pada masanya, tetapi juga memberikan wawasan yang berguna bagi perempuan pemimpin masa kini.

Filosofi "Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh" yang menjadi bagian integral dalam budaya Sunda, dibahas sebagai pendekatan dalam membangun harmoni, kerjasama, dan keberlanjutan dalam kepemimpinan perempuan. Penerapan prinsip ini dalam konteks kepemimpinan perempuan menunjukkan bagaimana integrasi kearifan lokal dapat menciptakan pemimpin yang lebih manusiawi dan kolaboratif.

Pada bagian selanjutnya, buku ini mengaitkan kepemimpinan berbasis kearifan budaya lokal dengan nilai-nilai global yang diterima secara universal. Buku ini juga menyajikan beberapa kasus sukses pemimpin perempuan yang berhasil menerapkan kearifan lokal dalam kepemimpinan mereka.

Bagian terakhir buku ini mengusulkan strategi pengembangan kepemimpinan perempuan dengan cara mengintegrasikan kearifan lokal dalam pendidikan, pelatihan, dan kebijakan yang ada. Buku ini menyarankan inovasi dalam mengembangkan kepemimpinan perempuan untuk masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Secara keseluruhan, buku ini tidak hanya memberikan wawasan tentang pentingnya kepemimpinan perempuan, tetapi juga menekankan nilai-nilai yang dapat diterapkan dalam membangun kepemimpinan yang berakar pada budaya dan kearifan lokal, yang sangat relevan dalam konteks perubahan sosial dan globalisasi saat ini.