KKDN Wantannas ke Manado
Dr. Budi Pramono, S.IP., MM., MA., (GSC)., CIQaR., CIQnR., MOS., MCE., CIMMR, Bersama Tim KKDN Wantannas ke Manado untuk Forum Integrity Subholding Gas di PGE Lahendong
Manado, 5 Juli 2023 - Dr. Budi Pramono, S.IP., MM., MA., (GSC)., CIQaR., CIQnR., MOS., MCE., CIMMR, yang menjabat sebagai Sahli Ekonomi Wantannas RI dan penulis buku "Transformasi Digital Manajemen Operasional Industri EBT," telah bergabung dengan Tim KKDN Wantannas dalam kunjungannya ke Manado. Kunjungan tersebut bertujuan untuk mengakselerasi pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia, khususnya panas bumi, dengan menghadiri Forum Integrity Subholding Gas yang diselenggarakan di kantor PGE Tomohon pada tanggal 4-6 Juli 2023. Salah satu topik utama dalam forum tersebut adalah Lahendong Geothermal Working Area.
Dalam pernyataannya, Dr. Budi Pramono menyampaikan pentingnya optimalisasi panas bumi sebagai sumber energi terbarukan. Ia menjelaskan bahwa panas bumi memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan sumber kekayaan alam lainnya karena memiliki potensi daur ulang yang sempurna. Selain itu, ia juga menyoroti fakta bahwa pengembangan sumber energi panas bumi dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat sekitar dan mendukung ketahanan energi negara (energy security).
Salah satu aspek yang dibahas dalam forum adalah Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Binary, yaitu teknologi yang digunakan untuk mengoptimalkan pemanfaatan panas bumi. Dr. Budi Pramono menjelaskan bahwa teknologi ini memanfaatkan panas "sisa" yang sebelumnya disuntikkan kembali ke dalam bumi. Dengan teknologi ini, panas yang sebelumnya terbuang dapat digunakan untuk menghasilkan listrik tambahan. Ini merupakan proyek pilot pertama dalam penerapan teknologi binary oleh PT. PGE di seluruh Area PGE.
Pemaparan dan pembahasan dalam forum diskusi pengembangan panas bumi di PGE juga disampaikan Pjs.GM PGE Area Lahendong, Jati Permana Kurniawan yang mengupas kontribusi dan peran penting energi panas bumi di Provinsi Sulawesi Utara. Selain itu, disampaikan juga peluang pemanfaatan langsung panas bumi yang dapat menghasilkan keanekaragaman produk selain listrik, seperti green hydrogen, methanol, nano silica, dan sebagainya. Termasuk juga peluang kontribusi panas bumi dalam mendukung sektor pariwisata.
Selanjutnya "Pengembangan Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Binary merupakan bagian dari upaya optimalisasi pemanfaatan panas bumi. Dalam konteks ini, teknologi binary memungkinkan penggunaan panas yang sebelumnya diinjeksikan ke dalam bumi untuk menghasilkan listrik tambahan. Proyek ini akan menjadi proyek pilot pertama dalam penerapan teknologi binary di Lahendong Geothermal Working Area, yang nantinya akan direplikasi di seluruh Area PGE (Panas Bumi Geothermal Energy)," tutur Jati Permana Kurniawan.
Kehadiran Dr. Budi Pramono dan Tim KKDN Wantannas dalam Forum Integrity Subholding Gas ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam mempromosikan pemanfaatan energi terbarukan, seperti panas bumi, untuk mencapai tujuan transisi energi yang lebih berkelanjutan. Selain itu, partisipasi mereka dalam forum ini juga memberikan dorongan bagi PT. PGE tbk-Area Lahendong dalam pengembangan proyek-proyek panas bumi yang dapat berkontribusi pada pertumbuhan industri energi terbarukan di Indonesia.
Forum Integrity Subholding Gas yang diadakan pada tanggal 4-6 Juli 2023 merupakan kesempatan bagi PT. PGE tbk-Area Lahendong dan para pemangku kepentingan untuk membahas pengembangan panas bumi di Lahendong Geothermal Working Area. Diharapkan bahwa hasil dari forum ini akan memberikan panduan dan rekomendasi berharga dalam optimalisasi pemanfaatan panas bumi di Lahendong Geothermal Working Area serta memberikan kontribusi signifikan terhadap keberlanjutan sektor energi di Indonesia. Langkah-langkah ini akan memberikan kontribusi nyata dalam mencapai keberlanjutan dan ketahanan energi nasional. (MA)
Dr. Budi Pramono (paling kiri) bersama Tim KKDN Wantannas Diskusi di Forum Integrity Subholding Gas di PGE Lahendong, Tomohon-Manado
Kunjungan Dr. Budi Pramono (ke dua dari kiri) bersama TIM KKDN Wantannas ke PT PGE Area Lahendong, Tomohon-Manado
Kunjungan Dr. Budi Pramono (tengah) ke PT PGE Area Lahendong, Tomohon-Manado
Mengenal Teknologi Pembangkit Listrik Panas Bumi
Pembangkit listrik panas bumi merupakan salah satu teknologi yang digunakan untuk mengkonversi panas bumi menjadi sumber energi listrik yang ramah lingkungan. Teknologi ini memiliki komponen yang mirip dengan pembangkit listrik konvensional, seperti generator, turbin, heat exchanger, chiller, dan pompa. Saat ini, terdapat tiga jenis teknologi utama yang digunakan dalam pembangkit listrik panas bumi, yaitu dry steam, flash steam, dan binary cycle. Setiap jenis teknologi ini digunakan pada kondisi yang berbeda-beda.
Dry Steam Power Plants: Teknologi pembangkit ini adalah yang pertama kali dikembangkan. Pada jenis ini, uap panas langsung dialirkan ke turbin untuk menggerakkan generator dan menghasilkan listrik. Sisa panas yang tidak terpakai dikembalikan ke dalam reservoir melalui sumur injeksi. Dry steam power plants pertama kali digunakan di Lardarello, Italia pada tahun 1904 dan masih beroperasi hingga saat ini. Di Amerika Serikat, teknologi ini juga digunakan di Geysers, California Utara.
Flash Steam Power Plants: Panas bumi yang berupa fluida, seperti air panas alam, dengan suhu di atas 175°C dapat dimanfaatkan dalam pembangkit flash steam. Fluida panas ini dialirkan ke dalam tangki flash yang bertekanan rendah, sehingga terjadi penguapan yang cepat. Uap panas yang dihasilkan, disebut flash, menggerakkan turbin untuk menghasilkan listrik melalui generator. Sisa panas yang tidak terpakai kembali ke dalam reservoir melalui sumur injeksi. Contoh pembangkit flash steam adalah Cal-Energy Navy I flash geothermal power plants di Coso Geothermal field, California, Amerika Serikat.
Binary Cycle Power Plants (BCPP): BCPP menggunakan teknologi yang berbeda dari dry steam dan flash steam. Pada BCPP, air panas atau uap panas dari sumur produksi tidak langsung masuk ke turbin. Air panas bumi digunakan untuk memanaskan fluida kerja pada heat exchanger. Fluida kerja ini, yang disebut working fluid, menjadi panas dan menghasilkan uap yang kemudian digunakan untuk menggerakkan turbin dan generator guna menghasilkan listrik. Uap panas yang dihasilkan pada heat exchanger disebut secondary (binary) fluid. Pembangkit binary cycle power plants ini merupakan sistem yang tertutup, sehingga tidak ada emisi yang dilepas ke atmosfer.
Salah satu keunggulan BCPP adalah kemampuannya untuk dioperasikan pada suhu rendah, yakni 90-175°C. Contoh penerapan teknologi BCPP dapat ditemukan di Mammoth Pacific Binary Geothermal Power Plants di Casa Diablo geothermal field, Amerika Serikat. Diperkirakan penggunaan pembangkit listrik panas bumi jenis BCPP akan semakin meningkat di masa depan. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Indonesia telah merancang dan menguji prototipe PLTP Binary Cycle dengan kapasitas 2 KW menggunakan fluida hidrokarbon. BPPT juga telah merencanakan pengembangan PLTP skala kecil hingga tahun 2014 lalu, termasuk pengembangan PLTP Binary Cycle dengan kapasitas 1 MW dan pengembangan teknologi PLTP menggunakan turbin kondensasi dengan kapasitas 2-5 MW. (MA)
Sumber: https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/mengenal-teknologi-pembangkit-listrik-panas-bumi.