FGD KEPEMIMPINAN DIGITAL
Dr. Budi Pramono Memberikan Kontribusi Berharga dalam FGD: PPSA 24 Lemhanas RI 2023 tentang "Kepemimpinan Digital dalam Konsolidasi Demokrasi"
Jakarta-8 Agustus 2023, Lemhanas Republik Indonesia menggelar Forum Group Discussion (FGD) PPSA XXIV dengan tema yang menarik, yaitu "Kepemimpinan Digital dalam Konsolidasi Demokrasi." Acara yang dihadiri oleh sejumlah tokoh dari berbagai sektor ini menjadi momentum penting untuk membahas tantangan dan peluang kepemimpinan dalam era digital.
Sesi tanya jawab menjadi salah satu highlight dalam acara tersebut, dan Dr. Budi Pramono memberikan tanggapannya dengan cemerlang. Dalam diskusi tersebut, Dr. Budi Pramono berbicara mengenai pentingnya mengambil kebijakan berdasarkan digital skills/digital literacy, digital ethics, digital security, dan digital culture. Beliau menyadari bahwa kemajuan teknologi dan transformasi digital saat ini telah menjadi faktor utama dalam konsolidasi demokrasi di era modern. Dr. Budi Pramono menyoroti bahwa kebijakan yang diambil haruslah mempertimbangkan aspek-aspek tersebut secara komprehensif.
Lebih lanjut, Dr. Budi Pramono mengusulkan solusi holistik melalui "sense of love, sense of belonging, dan sense of responsibility" baik dari pemerintah, akademisi, pebisnis, sistem komunitas, maupun media. Menurutnya, konsep pentahelix dalam konteks kepemimpinan dan pengembangan yang relevan dengan era digital.
Konsep pentahelix adalah pendekatan yang melibatkan lima pilar utama yang saling terkait dan berkolaborasi untuk mencapai keberhasilan dalam berbagai proyek dan inisiatif. kelima pilar pentahelix tersebut adalah:
Pemerintah: Peran pemerintah sebagai pemangku kebijakan dan pengambil keputusan strategis dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk perkembangan dan penerapan teknologi digital dalam kehidupan masyarakat.
Akademisi: Peran akademisi dalam menghasilkan penelitian dan inovasi teknologi digital, serta menyediakan sumber daya manusia yang terampil dan terlatih dalam bidang digital skills.
Bisnis: Peran sektor bisnis sebagai motor penggerak ekonomi digital, menciptakan inovasi teknologi, dan menyediakan produk dan layanan yang relevan dengan kebutuhan pasar.
Masyarakat: Peran masyarakat sebagai pengguna dan penerima manfaat dari teknologi digital, serta partisipasi aktif dalam pengembangan dan adopsi solusi teknologi.
Media: Peran media sebagai penyampai informasi dan penerangan masyarakat tentang perkembangan teknologi digital, serta membantu mengedukasi dan meningkatkan literasi digital di kalangan masyarakat.
Dr. Budi Pramono menekankan bahwa kerjasama dan kolaborasi yang erat antara kelima pilar ini sangat penting untuk mencapai kesuksesan dalam menghadapi tantangan kepemimpinan di era digital. Dengan melibatkan semua elemen dalam pentahelix, termasuk pemerintah, akademisi, bisnis, masyarakat, dan media, Indonesia akan semakin siap dan mampu menghadapi perubahan dan dinamika di era digital ini.
"Semua upaya dan kebijakan harus terukur dari advantages and disadvantages, sebagai solusi yang appropriate" Ujar Dr. Budi Pramono.
Sebagai penulis buku tentang kepemimpinan di era krisis global, yaitu: "Leadership: Be A Good Leader in The Global Recession Era," maupun buku Kepemimpinan Strategis Menyongsong Indonesia Emas di Era Transformasi Digital Pendidikan, pengalaman dan wawasan Dr. Budi Pramono sangat relevan dengan tujuan FGD dalam menghadapi dinamika kepemimpinan di era digital yang berpengaruh terhadap konsolidasi demokrasi.
Partisipasi aktif Dr. Budi Pramono dalam diskusi ini menjadi inspirasi bagi para peserta PPSA 24 Lemhanas RI. Kehadirannya membawa wawasan mendalam tentang pentingnya kebijakan yang bijaksana dalam menjawab tantangan kepemimpinan di era digital dan menghadapi perkembangan demokrasi yang dinamis.
Acara FGD "Kepemimpinan Digital dalam Konsolidasi Demokrasi" menjadi langkah maju yang berarti dalam mempersiapkan para pemimpin masa depan untuk menghadapi tantangan global yang kompleks. Dengan kepemimpinan yang bijaksana, berintegritas, dan berbasis teknologi, Indonesia akan semakin siap menghadapi dinamika dunia yang penuh tantangan ini.(MA)